Kamis, 31 Maret 2011

Intermesso

Minnasan konnichiwa...
Untuk kesempatan kali ini marilah kita membahas tentang resep makanan atau camilan khas Negeri Samurai, yaitu Takoyaki.
Saa ikou… ^^,
Takoyaki adalah makanan yang berasal dari Negeri Sakura, Jepang. Makanan berbentuk bulat seperti bola pingpong ini dibuat dari tepung terigu yang diisi dengan gurita dan disajikan dengan saus. Pada umumnya takoyaki disajikan dalam tusukan bambu berisi 3 buah takoyaki per tusuk atau dalam 1 porsi yang berisi 3 sampai 10 buah.
Takoyaki sangat populer di Jepang, terutama di Tokyo, Osaka, dan Kansai. Camilan mungil ini paling nikmat bila disantap dalam keadaan panas, dan saat ini di Jepang takoyaki sudah dapat dibeli dalam kondisi beku, sehingga pembeli dapat memanaskannya dalam microwafe sebelum dimakan dan kita dapat menjumpai takoyaki dijual dengan pilihan isi dan disajikan dalam wadah cup kertas, kantung kertas maupun box mungil.
Sebelum kita bahas tentang resepnya, akan lebih baik lagi jika kita bahas tentang Alat dan Bahannya terlebih dahulu,
  1. Takoyaki-ki : adalah sebutan untuk wajan dengan bulatan-bulatan cekung yang berfungsi sebagai loyang untuk memasak takoyaki.
  1. Tusuk besi dengan pegangan dari kayu/tusuk sate : digunakan untuk membolak-balik adonan hingga menjadi bulat benar.
  1. Tepung terigu/tepung tako : gunakan tepung terigu protein rendah agar hasilnya putih, lebih lunak dan gurih atau tepung terigu yang dicampur dengan baking powder.
  1. Konnyaku : adalah sejenis jelly yang kaya akan serat. Digunakan sebagai variasi isi takoyaki.
  1. Benishoga :adalah asinan jahe (sushi gari) yang dicincang, digunakan untuk menambahkan citarasa pedas dan asam pada takoyaki.
  1. Konbu : atau yang lebih dikenal dengan nori adalah ganggang laut (rumput laut) yang berbentuk lembaran. Digunakan sebagai bahan dasar kaldu (dashi). Ada juga yang berfungsi sebagai lapisan pada tarabagani sushi (capit kepiting besar).
  1. Tenkasu : cereal berjenis rice crispy berfungsi untuk menambah rasa krispi pada takoyaki.

  2. Katsuo-bushi : dibuat dari ikan cakalang. Ada 2 jenis yaitu bubuk dan lembaran serat berwarna kecoklatan. Digunakan untuk pendamping pada masakan Jepang serta dapat digunakan sebagai bahan kaldu.
  1. Saus okonomiyaki : saus yang digunakan untuk okonomiyaki (jenis masakan teppanyaki) sebagai lauk biasanya berasa pedas manis.


Resep Takoyaki
Bahan isi takoyaki :
  • Baby octopus (bayi gurita) 200 gram, rebus dan cincang. (bila tidak ada, dapat diganti dengan cumi)
  • Tenkasu (rice crispy) secukupnya.
Bahan adonan dasar takoyaki :
  • Air 400 ml
  • Konbu 10 cm, potong selebar 2 cm
  • Katsuo-bushi 15 gram
  • Tepung terigu protein rendah 200 gram
  • Putih telur 4 butir
  • Kuning telur 2 butir
  • Margarin 2 sendok makan
Pendamping takoyaki :
  • Saus inggris 25 ml
  • Mayones 50 gram
  • Benishoga (acar jahe) secukupnya
Cara membuat adonan dasar takoyaki :
  1. Masukkan konbu dalam panci, masak di atas api kecil. Angkat beberapa saat sebelum air mendidih.
  2. Campur katsuo-bushi dalam air rebusan konbu sambil di aduk selama 2 menit. Saring dan dinginkan.
  3. Campur terigu, telur dan garam. Tuang air kaldu, aduk hingga rata. Sisihkan.
Cara membuat takoyaki :
  1. Tuang adonan takoyaki pada cetakan yang sudah diolesi dengan margarin hingga penuh.
  2. Taburi bagian atasnya dengan rice crispy dan masukkan baby octopus (bayi gurita). Masak di atas api kecil.
  3. Bila sudah setengah matang, balik adonan dengan bantuan tusuk sate/ tusuk besi.
  4. Masak hingga berwarna kecoklatan. Angkat dan sajikan bersama saus pendamping dan benishoga.
Tips membuat takoyaki
Saat mencampur adonan, cukup diaduk hingga rata agar adonan tidak terlalu mengembang sehingga didapatkan bentuk ideal yaitu bulat sebesar bola pingpong.
Pastikan cetakan takoyaki panas benar untuk membentuk tekstur yang bagus.
Konbu dapat diganti dengan rebusan kepala udang.
~SELAMAT MENCOBA~


Penerapan Teknologi Informasi dalam Akuntansi

Perkembangan TI yang pesat juga mengakibatkan perubahan signifikan terhadap akuntansi. Semakin maju TI, semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi. Kemajuan TI mempengaruhi perkembangan sistem informasi akuntansi (SIA) dalam hal pemrosesan data, pengendalian intern, dan peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan. Perkembangan SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan juga mempengaruhi proses audit. Akhirnya, kemajuan TI memberikan peluang baru bagi profesi akuntan.
Pada masa ini teknologi akuntansi dengan single entry book keeping sudah tidak memadai dalam penyediaan informasi akuntansi. Pada era ini sistem doble entry book keeping mulai diperkenalkan oleh Luca Pacioli meskipun bukan dia penemu sistem ini. Karena kebutuhan manusia akan informasi semakin kompleks, maka sistem doble entry book keeping mengalami perkembangan. Mulai dari teknik pembukuan sampai dengan metode akuntansi yang kompleks seperti akuntansi untuk inflasi, dana pensiun, leasing, dan lain-lain (Belkaoui, 2000). Pada masa ini sistem informasi akuntansi di dalam upaya untuk menyediakan informasi, baik kepada pihak ekstern maupun intern masih dilakukan secara manual hanya dengan bantuan mesin hitung ataupun kalkultor.
Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus.
Model akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi pada era teknologi informasi menghendaki bahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya, mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan memungkinkan network.
Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik auditing bertujuan untuk memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang dihasilkan oleh SIA. Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka praktik auditing akan terkena imbasnya. Perkembangan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit.
Ketika organisasi memperluas penggunaan TI mereka pengendalian internal sering ditanamkan di dalam aplikasi yang hanya terlihat dalam format elektronik. Ketika dokumen sumber yang tradisional, seperti faktur, pesanan pembelian, arsip penagihan, dan arsip akuntansi, seperti jurnal penjualan, daftar persediaan, dan lainlain hanya dalam format elektronik auditor harus mengubah pendekatan audit. Pendekatan ini sering disebut dengan auditing through the computer. Ada tiga kategori pengujian dari pengujian strategi ketika mengaudit melalui komputer, yaitu pendekatan data ujian, simulasi pararel, dan pendekatan modul audit tertanam.
Pada auditing with computer untuk membantu pelaksanaan keseluruhan program pengauditan digunakan mikro komputer. Auditing with computer dimaksudkan untuk melakukan otomatisasi terhadap proses pengauditan. Mikro komputer akan mentransformasi beberapa fungsi audit. Auditing with computer menggunakan software untuk melaksanakan pengujian terhadap pengendalian intern organisasi klien (termasuk compliance test) dan pengujian substantif terhadap catatan dan file klien.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa auditing with computer mengarah pada penerapan expert system di dunia pengauditan. Expert system adalah program komputer yang berciri intensif-pengetahuan yang menangkap keahlian manusia dalam wilayah pengetahuan yang terbatas. Pada expert system pengetahuan manusia dimodelkan atau direpresentasikan dalam satu cara yang bisa diproses oleh komputer. Kondisi-kondisi dalam penyusunan laporan keuangan dieksekusi dalam konstruksi IF-THEN. Jika kondisi adalah benar (true), maka suatu tindakan dilakukan.
Standar profesional akuntan publik menyatakan bahwa pekerjaan audit harus dilakukan oleh seorang auditor atau lebih, yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor. Namun, untuk keperluan EDP audit, maka auditor yang bersangkutan selain memiliki keahlian audit dan akuntansi jugaharus memiliki keahlian komputer. Lebih-lebih jika auditor akan melakukan audit yang through dan within the computer.

Sumber: http://riyantiagustina.blogspot.com/2010/06/penerapan-teknologi-informasi-dalam.html